In English Language
Wonokromo Station (WO) is a railway station located on Jl. Station No. Wonokromo. 1, Jagir, Wonokromo, Surabaya, East Java and is under the auspices of PT Kereta Api (Persero) Regional Operations 8 Surabaya. The station is situated at an altitude of +7 m above sea level is located in the southern part of Surabaya, and became the entry gate of the railway from the south (Malang / Banyuwangi Baru) and southwest (Madison) to Surabaya. Wonokromo station has 3 bells around the room PPKA. The sound of the bells of the most north used as a signal from or to the railway station diberangkatan Gubeng, the sound of bells in the middle is used as a sign of departure from or to the railway station Throughout, the sound of bells and the southernmost is used as a sign of departure from or to the railway station Waru.
Wonokromo station now has only 4 lines of the original form of 7 line, which is then reduced to 5 lanes and eventually reduced to four lanes. Line 1 is normally used to train departure economy toward the southwest (Madison) and a walking path directly to the KA does not stop at the station Wonokromo from the north, lanes 2 and 3 are used for train departure to the south (Sidoarjo) and the arrival of either KA from the south or southwest and lane 4 is only used as a parking lot rail maintenance train (MTT, PBR, SSP, KSP)
In Indonesian
Stasiun Wonokromo (WO) adalah sebuah stasiun kereta api yang terletak di Jl. Stasiun Wonokromo No. 1, Jagir, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur dan berada di bawah naungan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 m dpl ini berada di bagian selatan Surabaya, dan menjadi gerbang masuknya kereta api dari arah selatan (Malang/Banyuwangi Baru) dan barat daya (Madiun) menuju Surabaya. Stasiun Wonokromo mempunyai 3 lonceng di sekitar ruang PPKA. Bunyi dari lonceng yang paling utara digunakan sebagai tanda KA diberangkatan dari atau ke Stasiun Gubeng, bunyi dari lonceng yang di tengah digunakan sebagai tanda KA diberangkatkan dari atau ke Stasiun Sepanjang, dan bunyi dari lonceng yang paling selatan digunakan sebagai tanda KA diberangkatkan dari atau ke Stasiun Waru.
Stasiun Wonokromo kini hanya memiliki 4 jalur dari semula berupa 7 jalur, yang kemudian berkurang menjadi 5 jalur dan akhirnya berkurang menjadi 4 jalur. Jalur 1 biasanya digunakan untuk pemberangkatan KA ekonomi ke arah barat daya (Madiun) dan sebagai jalur berjalan langsung untuk KA yang tidak berhenti di Stasiun Wonokromo dari arah utara, jalur 2 dan 3 digunakan untuk pemberangkatan KA ke arah selatan (Sidoarjo) dan kedatangan KA baik dari arah selatan maupun barat daya dan jalur 4 hanya digunakan sebagai tempat parkir kereta perawatan rel (MTT, PBR, SSP, KSP)
0 komentar:
Posting Komentar