Flag Counter

free counters

This is Mutiara Timur

These trains serve corridor mutiaratimur Gubeng Surabaya - Banyuwangi By Business Class

Taksaka

These trains serve corridor Takshaka Tugu Yogyakarta - Jakarta With First Class Executive

Gaya Baru Malam Selatan

These trains serve corridor Gaya Baru Malam Selatan Gubeng Surabaya - Jakarta Pasar Senen With a series of 10 trains of economic

Argo Bromo Anggrek

long-distance trains that serve corridor pasarturi Surabaya - Gambir With eight executive class + 1 train carriage + 1 train Eating Plant

Argo Wilis

Trains which serve corridor Gubeng Surabaya - Bandung, Bandung Parent By Dipo this train carries a 8 railway executive + 1 diner train + 1 generator

Turangga

Trains which serve corridor Gubeng Surabaya - Bandung, Sidotopo Parent By Dipo this train carries a 8 railway executive + 1 diner train + 1 generator

Tampilkan postingan dengan label Daop VIII. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daop VIII. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 Agustus 2011

Stasiun Malang Kotabaru


In English Language

Malang Station (ML) is a railway station located in Klojen, Klojen, Malang. The station is situated at an altitude of +444 m above sea level is the largest railway station in the city of Malang.

Malang station was built in 1941 based on the work of J. van der Eb. The station is sometimes referred to as the Station since the previous Kotabaru Malang in Malang've built railway station in Kotalama poor station has 12 active channels

At first, Malang Station building on the east side of the station now. With a design like this, the new passenger trains will be served off the beautiful sights in the west, namely Mount Panderman. Because the station building is deemed no longer able to accommodate the growing number of passengers, then made ​​a new and larger building on the west side of emplacement (across from the original station building). These new buildings continue to be used up to now and the old building, which is now adjacent to the train depot & Lok Malang, functioned for offices and warehouses to store equipment Railway track maintenance.
Beri peringkat terjemahan

In Indonesian

Stasiun Malang (ML) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Klojen, Klojen, Malang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +444 m dpl ini merupakan stasiun KA terbesar di Kota Malang.

Stasiun Malang dibangun pada tahun 1941 berdasarkan karya J. van der Eb. Stasiun ini kadang-kadang disebut sebagai Stasiun Malang Kotabaru karena sebelumnya di Malang sudah pernah dibangun stasiun KA di Kotalama stasiun malang mempunyai 12 jalur aktif

Pada awalnya, bangunan Stasiun Malang berada di sisi timur stasiun yang sekarang. Dengan rancangan seperti ini, penumpang yang baru turun dari KA akan disajikan pemadangan indah di sebelah barat, yaitu Gunung Panderman. Karena bangunan stasiun ini dirasa tidak mampu lagi menampung jumlah penumpang yang terus meningkat, maka dibuatlah bangunan baru yang lebih besar di sisi barat emplasemen (di seberang bangunan stasiun semula). Bangunan baru ini terus dipakai hingga sekarang dan bangunan lama, yang kini bersebelahan dengan Dipo Kereta & Lok Malang, difungsikan untuk kantor dan gudang untuk menyimpan alat-alat perawatan jalur KA.

Jumat, 26 Agustus 2011

Stasiun Wonokromo



In English Language

Wonokromo
Station (WO) is a railway station located on Jl. Station No. Wonokromo. 1, Jagir, Wonokromo, Surabaya, East Java and is under the auspices of PT Kereta Api (Persero) Regional Operations 8 Surabaya. The station is situated at an altitude of +7 m above sea level is located in the southern part of Surabaya, and became the entry gate of the railway from the south (Malang / Banyuwangi Baru) and southwest (Madison) to Surabaya. Wonokromo station has 3 bells around the room PPKA. The sound of the bells of the most north used as a signal from or to the railway station diberangkatan Gubeng, the sound of bells in the middle is used as a sign of departure from or to the railway station Throughout, the sound of bells and the southernmost is used as a sign of departure from or to the railway station Waru.

Wonokromo station now has only 4 lines of the original form of 7 line, which is then reduced to 5 lanes and eventually reduced to four lanes. Line 1 is normally used to train departure economy toward the southwest (Madison) and a walking path directly to the KA does not stop at the station Wonokromo from the north, lanes 2 and 3 are used for train departure to the south (Sidoarjo) and the arrival of either KA from the south or southwest and lane 4 is only used as a parking lot rail maintenance train (MTT, PBR, SSP, KSP)

In Indonesian

Stasiun Wonokromo (WO) adalah sebuah stasiun kereta api yang terletak di Jl. Stasiun Wonokromo No. 1, Jagir, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur dan berada di bawah naungan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 m dpl ini berada di bagian selatan Surabaya, dan menjadi gerbang masuknya kereta api dari arah selatan (Malang/Banyuwangi Baru) dan barat daya (Madiun) menuju Surabaya. Stasiun Wonokromo mempunyai 3 lonceng di sekitar ruang PPKA. Bunyi dari lonceng yang paling utara digunakan sebagai tanda KA diberangkatan dari atau ke Stasiun Gubeng, bunyi dari lonceng yang di tengah digunakan sebagai tanda KA diberangkatkan dari atau ke Stasiun Sepanjang, dan bunyi dari lonceng yang paling selatan digunakan sebagai tanda KA diberangkatkan dari atau ke Stasiun Waru.

Stasiun Wonokromo kini hanya memiliki 4 jalur dari semula berupa 7 jalur, yang kemudian berkurang menjadi 5 jalur dan akhirnya berkurang menjadi 4 jalur. Jalur 1 biasanya digunakan untuk pemberangkatan KA ekonomi ke arah barat daya (Madiun) dan sebagai jalur berjalan langsung untuk KA yang tidak berhenti di Stasiun Wonokromo dari arah utara, jalur 2 dan 3 digunakan untuk pemberangkatan KA ke arah selatan (Sidoarjo) dan kedatangan KA baik dari arah selatan maupun barat daya dan jalur 4 hanya digunakan sebagai tempat parkir kereta perawatan rel (MTT, PBR, SSP, KSP)

Stasiun Surabaya Pasar Turi



In English Language

Surabaya
Pasarturi Station (code: SBI) is a railway station on the border between Gundih, lathe, Surabaya with Wall Hamlet, lathe, Surabaya. This station is a major departure of all trains from the city of Surabaya that passes through Pantura (Surabaya-Bojonegoro-Cepu-Semarang-Jakarta), among others, KA Argo Bromo Orchid (Gambir-Surabaya), KA Sembrani (Jakarta-Surabaya), KA Gumarang (Jakarta-Surabaya), KA Eagles (Tawang Semarang-Surabaya), KA Kertajaya (Tanjung Priok, Jakarta, Surabaya and KA-Lamongan. While the railroad track south and east of the city of Surabaya Surabaya Gubeng depart from the station.

Name Pasarturi obtained because once around the station there are many trees turi [citation needed]. To the east of this station there is a wholesale center that sells a variety of goods. Under this wholesale center, railway lines appear before crossing Jl. Dupak.

In Indonesian

Stasiun Surabaya Pasarturi (kode:SBI) adalah stasiun kereta api di perbatasan antara Gundih, Bubutan, Surabaya dengan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya. Stasiun ini merupakan tempat keberangkatan utama semua kereta api dari kota Surabaya yang melewati jalur Pantura (Surabaya-Bojonegoro-Cepu-Semarang-Jakarta) antara lain KA Argo Bromo Anggrek (Gambir-Surabaya), KA Sembrani (Jakarta-Surabaya), KA Gumarang (Jakarta-Surabaya), KA Rajawali (Semarang Tawang-Surabaya), KA Kertajaya (Tanjung Priok-Surabaya , Serta KA Surabaya-Lamongan. Sedangkan kereta api jalur selatan maupun timur dari kota Surabaya diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Gubeng.


Nama Pasarturi diperoleh karena dahulu di sekitar stasiun ini banyak terdapat pohon turi[rujukan?]. Ke arah timur dari stasiun ini terdapat pusat grosir yang menjual aneka ragam barang. Di bawah pusat grosir inilah, jalur kereta api muncul sebelum melintasi Jl. Dupak.










Stasiun Surabaya Gubeng





In English language

Station
Surabaya Gubeng (SGU, +5 m asl) is a railway station (KA) located in Gubeng, Gubeng, Surabaya, East Java and is under the auspices of PT Kereta Api (Persero) Region VIII Operations. This station is the largest railway station in Surabaya and is a major departure from the city of Surabaya railway, particularly through the south, while the railway that passes through the northern path, such as KA majors Jakarta via Semarang, depart from the Pasar Turi Station.

Gubeng Surabaya station was first built on the west side of railway tracks. In the mid-1990s, building new stations built in Surabaya Gubeng east side of railway tracks with more modern architecture and wider.

Gubeng station has 6 main lines, where line 1 (the west) typically used for train departure to the south of Economics, lane 2 for the arrival of trains from the south, lane 3 and 4 is used for stopover Logawa KA, Sri Tanjung, and Upgrading icon for the yard as the locomotive and train line running directly to Goods, lane 5 is used for train arrival and business executives from the south as well as direct walking paths to train on Goods and lane 6 (most eastern) is used for departure and arrival and business KA executive. In the north lane 6 there is a path that branched off toward the hall Yasa (BY) / workshop KA Gubeng Surabaya.

In Indonesian


Stasiun Surabaya Gubeng (SGU, +5 m dpl) adalah stasiun kereta api (KA) yang terletak di Gubeng, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur dan berada di bawah naungan PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasi VIII. Stasiun ini merupakan stasiun KA terbesar di Surabaya dan merupakan tempat keberangkatan KA utama dari Kota Surabaya, khususnya yang melalui jalur selatan, sedangkan KA yang melewati jalur utara, seperti KA jurusan Jakarta via Semarang, diberangkatkan dari Stasiun Pasar Turi.

Stasiun Surabaya Gubeng pertama kali dibangun di sisi barat rel KA. Pada pertengahan dekade 1990-an, bangunan baru Stasiun Surabaya Gubeng dibangun di sisi timur rel KA dengan arsitektur lebih modern dan lebih luas.

Stasiun Gubeng memiliki 6 jalur utama, di mana jalur 1 (paling barat) biasanya digunakan untuk pemberangkatan KA Ekonomi ke arah selatan, jalur 2 untuk kedatangan kereta dari arah selatan, jalur 3 dan 4 digunakan untuk tempat singgah KA Logawa, Sri Tanjung, dan Penataran Icon selama proses langsiran lokomotif dan sebagai jalur berjalan langsung untuk KA Barang, jalur 5 digunakan untuk kedatangan KA bisnis dan eksekutif dari arah selatan dan juga sebagai jalur berjalan langsung untuk KA Barang dan jalur 6 (paling timur) digunakan untuk pemberangkatan dan kedatangan KA Bisnis dan eksekutif. Di bagian utara jalur 6 ada jalur yang bercabang menuju Balai Yasa (BY)/bengkel KA Surabaya Gubeng.

Stasiun Surabaya Kota





In the English language

Surabaya City Stations (SB) which is popularly known as Ant Station is located in the demolition, Customs beauty, Surabaya.
It lies north of Surabaya Gubeng Station and also the final destination station in the city of Surabaya railway line linking the southern island of Java, Yogyakarta, Surabaya and Bandung and Jakarta. Other stations are also important in Surabaya Pasar Turi Station connecting Surabaya to Semarang. New in the independence period, the Railway Bureau held a rail service between Jakarta and Surabaya Pasar Turi via Semarang.

Historically, Surabaya City Station was built when the railroad Surabaya-Malang and Pasuruan initiated around 1870. The goal is to transport crops and plantations of the hinterland of East Java, especially from Malaysia, to the Port of Tanjung Perak is also built around that year. This building was inaugurated on May 16, 1878. With the increasing use of the railway, on 11 November 1911, the station building was expanded to the present form.
Ants station when demolished in 2005
Station house east signal Ants

Surabaya City Station to the end station for the train-express train fire the best of his time, ranging from Eendaagsche connecting Jakarta and Surabaya in the fastest time of 11 hours 30 minutes in the 1930's, until the night express train Bima, which until the early 1990s brought sleeping car.

Railway station was designated a cultural heritage by the mayor of Surabaya by decree No. 188.45/251/402.1.04/1996, September 26, 1996. The station was designated as a building that must be maintained along with 60 other buildings in the city of Surabaya. Its existence is threatened by development plans and regional shopping center mall landscape that threatens the destruction of the authenticity of the station, as well as Jakarta Kota Station in Jakarta. Even the demolition had been a region which ironically involves PT Kereta Api Indonesia.

In Indonesian


Stasiun Surabaya Kota (SB) yang populer dengan nama Stasiun Semut terletak di Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Letaknya sebelah utara Stasiun Surabaya Gubeng dan juga merupakan stasiun tujuan terakhir di kota Surabaya dari jalur kereta api selatan pulau Jawa yang menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta dan Bandung serta Jakarta. Stasiun lain yang juga penting di Surabaya adalah Stasiun Pasar Turi yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang. Baru dalam masa kemerdekaan, Jawatan Kereta Api mengadakan layanan kereta api antara Jakarta dan Surabaya Pasar Turi melalui Semarang.

Berdasarkan sejarahnya, Stasiun Surabaya Kota dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tanggal 11 Nopember 1911, bangunan stasiun ini mengalami perluasan hingga ke bentuknya yang sekarang ini.
Stasiun Semut ketika dibongkar pada 2005
Rumah sinyal timur Stasiun Semut

Stasiun Surabaya Kota menjadi stasiun ujung untuk kereta api-keretapi api ekspres terbaik pada masanya, mulai dari Eendaagsche yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dalam waktu tercepat 11 jam 30 menit pada tahun 1930-an, hingga kereta ekspres malam Bima yang hingga awal 1990-an membawa kereta tidur.

Stasiun kereta api ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh walikota Surabaya dengan surat keputusan Nomor 188.45/251/402.1.04/1996, tanggal 26 September 1996. Stasiun itu ditetapkan sebagai bangunan yang harus dipertahankan bersama 60 bangunan lainnya di kota Surabaya. Keberadaannya terancam dengan rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan kawasan pertokoan yang mengancam rusaknya keaslian lanskap stasiun itu, seperti halnya Stasiun Jakarta Kota di Jakarta. Bahkan sempat terjadi pembongkaran kawasan itu yang ironisnya melibatkan PT Kereta Api Indonesia.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More